Diksi
"Hei, kenapa kau pulang?" Teriak seorang gadis didepan gerbang asrama itu
"Hah?" Timpal lelaki, sambil menenteng tas di tangannya
"Kenapa kau pulang?" Ulangnya, sedikit mengeraskan suara
.....Tak ada jawaban, hanya berlalu sembari menyeka peluh didahinya. Berjalan menuju halte dibawah terik siang yang membuatnya gerah hari ini.
Kenapa kau bertanya demikian? Bukankah memang tenggang waktuku disini sudah habis, bahkan siapapun di asrama ini pasti tahu kalau aku akan pulang. Lantas, kenapa kau bertanya demikian?
Dibawah panasnya terik, baru saja ia duduk di jok belakang sopir sesekali ia melihat ke kaca jendela angkutan umum, pandangannya tertuju pada gadis itu.... Tatapan matanya seperti berharap, raut wajahnya -seolah ingin mengatakan sesuatu untuk yang terakhir kalinya. Tetapi....
Sungguh berat seuntai kalimat terucap dari hati yang sesak meratap.
"Kenapa kau harus menginggalkan aku? Kapan kita bisa bersama seperti dulu lagi?" Kau ingin mengatakan begitu bukan? Lelaki bodoh itu seperti meramal keajaiban. Ah tak mungkin, tak mungkin orang seistimewa dia ngelantur padaku, semoga hanya prasangku saja, prasangka yang setiap waktu menerka keadaannya.
Atau jangan jangan selama ini kita saling mengagumi?
Entahlah...
Tentang indahnya alam, dunia nyata, dan tulusnya cinta
Jauh dari problematika virtual, setiap kata manis yang mengedukasi
Aku adalah kamu, bukan hanya sekedar bayangan
Kamu adalah aku, dan semenanjung itu bukan sebuah benalu
Secangkir kopi, sejuta ungkap percakapan kita di bawah malam bulan
Ada disaat diantara kita harus pulang
Merelakan satu dengan yang lain
Besok saat saling ber uban
Ada kisah seru yang akan ku kenang
Diantara bilik senja dan malam
Aku jatuh cinta pada jeruji itu
Sejauh makna tanpa terbatas kata
🥀
Pare, 2022
Teruntuk seseorang yang pernah mengaguminya, dalam diammu kau adalah manusia kuat, kau adalah satu dari berjuta diksi yang terselip dalam lembaran kisah cinta. Suatu hari, saat waktu mempersilakan kau bertemu dengannya, kau pasti akan mengatakan "pertemuan kita kala itu dan rencana kita dulu ternyata bukanlah yang diharapkan oleh Tuhan, sedikit dan sangat singkat. Hanya harapku padaNya -semoga kau bahagia sepanjang hidupmu"
Tamam akh, ajib loh mumtaz, kata2 nya tuh nyesss gt nyampe ke hati wkwk trus juga menurut ana ini bukan cuma sekedar cerita pendek sih, tp disini juga terkandung makna moral kehidupan, trus ada juga bagian kata2 puitis nya, jadi lengkap gt, pesannya dpt, puitis nya dpt, beuh tamam lah tamam pokoknya, smgt trus berkarya, semoga dimudahkan segala nya,sehat2 yaa…
ReplyDeleteMakasih kamu
Delete🥹🥹 ngena bnget
ReplyDeleteSuhuu🔥
ReplyDeleteSpill inisial dong
ReplyDelete